Menu

Saturday, March 24, 2018

Taman Sukasada Ujung, Istana Air Paling Menakjubkan di Bali


Taman Ujung Karangasem atau sering disebut dengan nama Taman Sukasada merupakan salah satu tempat wisata di Bali timur yang sangat megah dan menawan. Taman Sukasada Ujung ini adalah sebuah peninggalan kerajaan masa lampau di Bali. Arsitektur indah dengan dipadukan latar belakang pegunungan menghasilkan pemandangan luar biasa. Taman ini juga disebut The Water Palace karena merupakan tempat peristirahatan Raja Karangasem, tak hanya itu istana yang arsitektur bangunannya mengkombinasikan nuansa Bali dan Eropa ini juga menjadi tempat menyambut tamu penting raja. Berwisata ke sebuah taman memang tak begitu populer di Bali, karena Pulau Seribu Pura ini lebih menonjolkan wisata alamnya seperti pantai dan pegunungan. Taman Sukasada Ujung terletak di Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem. 


Lokasinya lumayan jauh dari pusat keramaian Bali, Dari Bandara Ngurah Rai bisa menghabiskan waktu 2 jam perjalanan melewati jalan bypass Ida Bagus Mantra yang menjadi penghubung Badung dengan Karangasem. Orang pertama yang membangun taman ujung sukasada adalah raja karangasem, bernama I Gusti Bagus Jelantik yang memiliki gelar degan nama Agung Anglurah Ketut Karangasem. Pertama kali Taman Ujung Sukasada dibangun pada tahun 1901 dengan nama kolam Dirah yang artinya kolam tempat pembuangan bagi orang yang menguasai ilmu hitam. Kemudian pada tahun 1909 raja Karangasem memerintahkan seorang arsitektur Belanda bernama Van Den Hentz dan arsitektur orang Tiongkok bernama Loto Ang untuk mengembangkan kolam Dirah menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem. 

Pembangunan Taman Ujung Sukasada juga dibantu oleh arsitektur orang Bali dari kerajaan Karangasem. Selain untuk tempat peristirahatan raja, dibangun juga tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan tempat untuk menjamu tamu kerajaan. Pembangunan dari Taman Ujung Sukasada selesai pada tahun 1921. Namun pada tahun 1963 taman ini sempat porak poranda oleh letusan Gunung Agung, gunung terbesar di Bali. Tidak hanya sampai disana, gempa yang terjadi pada tahun 1976 hanya menyisakan puing-puing bangunannya saja. tapi pada tahun 2000, puri Karangasem dan pemerintah Kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa merubah bentuk asli dari taman ujung Sukasada. Saat berkunjung ke taman ujung sukasada, tidak akan menarik jika hanya melihat kolam tetapi masih ada tempat untuk melihat pemandangan yang lebih baik yaitu bangunan pilar tanpa atap. 

Disini terdapat 3 kolam besar yang letaknya dipisah-pisah, 1 kolam berada di bagian selatan dan 2 kolam berada di bagian utara. Pada kolam bagian selatan terdapat bangunan di tengah-tengah kolam yang disebut dengan ‘Bale Bengong’ sedangkan kolam di bagian utara lebih besar, di tengah kolam terdapat sebuah jembatan untuk menyebrangi kolam ini. Di ujung jembatan tepatnya di tengah kolam bagian utara terdapat sebuah bangunan yang dulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan para raja dan oleh masyarakat bangunan ini disebut sebagai “Istana Gantung” karena bangunan ini terlihat seperti menggantung. Selain sebagai objek wisata, di areal taman ujung ini juga digunakan sebagai tempat melakukan kegiatan Pre Wedding dimana tempat yang paling favorit digunakan adalah bangunan tanpa atap dan tanpa tembok, hanya berdiri pilar-pilar yang menjulang dan disetiap ujung pilar tersambung satu sama lain. Untuk harga tiket masuk ke taman ujung sukasada adalah Rp 10.000 sedangkan untuk tiket masuk photo shooting/pre wedding adalah Rp. 600.000.

GAMBAR SELENGKAPNYA


Friday, March 23, 2018

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana



Objek wisata Garuda Wisnu Kencana atau terkenal dengan nama GWK Bali, merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Saking terkenalnya objek wisata ini hampir setiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Banyak wisatawan mengatakan, objek wisata Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi. Objek wisata ini buka mulai pukul 08.00 – 22.00, Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah sebuah taman budaya yang memiliki luas sekitar 240 hektar. Lokasinya berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, kabupaten Badung. Jika datang dari Airport Ngurah Rai menuju tempat wisata GWK membutuhkan waktu 20 menit, sedangkan dari Kuta mebutuhkan waktu 30 menit. Pembangunan objek wisata GWK diprakasai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992, pembangunan ini bertujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali sebagai Landmark dari tempat wisata yang terkenal ke mancanegara.



Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek Patung Garuda Wisnu Kencana. Tinggi Patung Garuda Wisnu kencana sendiri sekitar 120 meter dengan bentang sayap garuda sekitar 60 meter yang akan menjadikannya salah satu patung tertingi di dunia dengan karya seni yang mencerminkan nilai budaya lokal Bali. Dibangun dengan perencanaan yang baik, begitu memasuki kawasan GWK kemegahan akan dirasakan seperti taman dan berbagai jenis struktur bangunan yang bernilai seni tinggi. Kawasan wisata GWK ini sangatlah luas, jadi kita bisa berjalan-jalan keliling komplek terlebih dahulu untuk melihat taman, restaurant, galeri seni serta toko cendramata, selain itu juga pada jam-jam tertentu kita bisa menonton pertunjukan seni tari dan musik khas Bali seperti tari barong, tari kecak dan lain-lain.


Setelah itu barulah kita menuju objek utama wisata ini yaitu patung Garuda dan Wisnu yang terdapat di bagian atas. Melihat patung-patung setengah jadi itupun sudah terlihat sangat megah dan tidak bisa membayangkan bagaimana nanti jika patung tersebut sudah tersusun rapi menjadi karya patung yang fenomenal di Bali bagian selatan. Pembuatan Patung ini akan dirampungkan sekitar bulan Agustus 2018 dan diharapkan akan menjadi ikon baru pariwisata di Bali. Proyek prestisius ini melibatakan 120 seniman, jika rampung patung GWK akan menjadi patung tembaga dengan teknik cor las terbesar di dunia. GWK Cultural Park sebutan untuk GWK Bali  kini juga menawarkan beranekaragam fasilitas yang ideal dan memadai untuk berbagai jenis acara seperti, acara publik, acara swasta dalam skala kecil maupun skala besar. selain itu fasilitas infrastruktur pendukung agar pengunjung betah dibangun Lotus Pond, Amphitheatre, Restoran Jendela Bali dan lain-lain.

GAMBAR SELENGKAPNYA