Monumen Bom Bali dikenal juga dengan nama Monumen Ground Zero dan
terletak di Jalan Legian, Kuta yang merupakan kawasan yang ramai oleh
wisatawan terutama mancanegara, di mana sepanjang jalan itu terdapat
banyak cafe, club, dan toko-toko, serta tempat-tempat
untuk menginap. Monumen ini sangat mudah untuk dicapai karena selain
berada di tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, juga merupakan kawasan
atau salah satu jalur yang dilewati oleh setiap wisatawan yang ingin ke
Pantai Kuta. Sehingga Monumen Bom Bali setiap harinya ramai dikunjungi
baik oleh wisatawan maupun orang yang berlalu-lalang untuk mengenang
para korban. Bilamana mengunjungi monumen tersebut, di dalamnya tertera
nama dan beberapa photo dari para korban yang berjumlah 202 orang.
Monumen Bom Bali dibangun untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan
terutama para korban.
Monumen "Ground Zero" merupakan monumen yang dibangun dengan
tujuan untuk mengenang 202 korban ledakan bom di Sari Club dan Paddy’s
Cafe di Jalan Legian, 12 Oktober 2002. Monumen ini mulai dibangun atas
gagasan Nyoman Rudana (Ketua dari PUTRI Persatuan Tourist Attraction
Indonesia Bali), "Ground Zero"). Setelah
peristiwa pemboman itu terjadi, mulailah monumen tersebut dibangun dan
selesai pada tahun 2003 dengan diberi nama "Monumen Panca Benua".
Setahun kemudian, monumen ini baru diresmikan yaitu pada tanggal 12
Oktober 2004 oleh Kepala Bupati Kabupaten Badung, Anak Agung Ngurah Oka
Ratmadi dengan diberi nama "Monumen Tragedi Kemanusiaan Peledakan Bom 12
Oktober 2002".
yang menganjurkan agar didirikan sebuah monumen pada
lokasi pemboman (dikenal sebagai lokasi
Peristiwa Bom Bali terjadi tepat 1 tahun, 1 bulan dan 1 hari setelah
Serangan Teroris 11 September 2001, menara World Trade Centre di kota
New York, Amerika Serikat. Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12
Oktober 2002 di Jalan Legian, Kecamatan Kuta dengan menewaskan 202 orang
dan mencederai 209 orang, yang kebanyakan adalah wisatawan mancanegara.
Kejadian tersebut merupakan peristiwa terorisme paling parah dalam
catatan sejarah Indonesia. Beberapa orang Indonesia telah dijatuhi
hukuman mati karena
peranan mereka dalam pengeboman tersebut. Sangat
disayangkan tersangka pelaku Abu Bakar Baashir, yang diduga sebagai
salah satu yang terlibat dalam memimpin pengeboman ini, dinyatakan tidak
bersalah pada Maret 2005 atas konspirasi serangan bom ini, dan hanya
divonis atas pelanggaran keimigrasian.GAMBAR SELENGKAPNYA
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment